Passenger to Frankfurt - Agatha Christie

Judul Asli : Passenger to Frankfurt (1970)
Judul Terjemahan : Penumpang ke Frankfurt
Pengarang : Agatha Christie
Alih Bahasa : Budijanto T. Pramono
Sampul : Staven Andersen
Peberbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakab ke-3, Maret 2013
Jumlah Halaman : 352 hlm
ISBN : 978-979-22-9334-0
Jenis : Misteri, Kriminal, Detektif, Klasik, Thriller,

Sir Staford Nye hendak pulang ke London setelah kunjungannya ke Malaysia. Namun pesawat yang seharusnya transit ke Jenewa itu dialihkn ke Frankfurt karena kabut. Di ruang tunggu transit, ia bertemu dengan seorang wanita yang sangat mirip dengan adiknya yang juga berarti mirip sekali dengan dirinya. Wanita itu meminta bantuan. Ia harus pergi secepatnya. Wanita itu meminta mantel, paspor, dan kartu boarding Sir Stafford agar ia bisa pergi dengan selamat. Sir Stafford menyetujuinya, ia memang sedang bosan dan menginginkan sesuatu yang menegangkan, mungkin mengancam nyawa. Maka sesuai intruksi, ia pergi ke toko pernak-pernik dan begitu kembali meminum obat bius yang ada di mejanya. Sementara si wanita pergi dengan selamat ke London.

Setelah Sir Stafford akhirnya sampai di London. Ia tiba- tiba merindukan wanita itu. Ia melakukan berbagai cara hingga akhirnya mereka bisa bertemu lagi. Ternyata si wanita yang bernama Miss Daphne Theodofanus alias Mary Ann alias Countess Renata Zerkowski adalah seorang agen dari suatu kelompok rahasia (?) yang mencoba menyelamatkan dunia.


Keadaan dunia sendiri pada saat itu sedang dalam krisis. Mahasiswa di hampir seluruh dunia memberontak, menginginkan revolusi, muak terhada golongan tua yang materialistis. Tapi keinginan idealis itu malah berubah menjadi kekerasan demi mencapai kekerasan. Anak- anak muda ini memegang senjata, mungkin mengkonsumsi obat bius, dan tentu ada uang haram di balik semua ini.

Semua politisi termasuk kelompok ini mencoba mengkaji apa yang sebenarnya terjadi. Mereka melihat pemuda-pemuda anarki ini tunduk dan mengagungkan pemimpin mereka. Pemimpin yang menjanjikan hidup yang lebih baik dengan seni pidato yang menyeramkan. Kalimat- kalimat kosong terdengar begitu hebat, anak-anak muda ini tidak mengerti apa yang dikatakan pemimpinnya tapi mereka merasa sangat bersemangat mendengarnya. Mendengar Sang Siegfried Muda yang konon merupakan putra Hitler yang meneruskan perjuangan ayahnya.

Kembali pada Sir Stafford Nye. Kini ia diminta kelompok ini menjadi agen bersama Mary Ann, mencari data-data yang mungkin diperlukan. Sir Stafford heran, ia tak mengerti apa yang bisa ia lakukan. Ia hanya diplomat dengan karir yang sulit maju karena kebiasaannya tidak bisa serius. Namun, kelompok ini justru menilai ia spesial. Karena di sisi lain Sir Stafford tidak mudah di pengaruhi.

Krisis dunia terus berlanjut. Pemerintahan di Eropa hampir hancur. Kelompok Staffird mulai berdiskusi dengan politisi, doktor, dan pihak lainnya. Mereka telah menemukan penggerak utama dalam semua kekacauan ini. Beberapa sudah di ketahui dalangnys. Namun ada seseorang, bernama sandi Juanita dilaporkan sangat berbahaya. Bisa di sebut pencetus dan pemimpin ide gerakan neo-Nazisme ini. Pertanyaannya, siapa dia?

Novel ini sedikit berbeda dengan buku Agatha Christie kebanyakan. Tema yang diangkat bukan pembunuhan melainkan suatu aktivitas spionase internasional. Alurnya rumit, membingungkan, hampir-hampir tidak dimengerti. Juga terdengar berlebihan, seakan sudah tau pembaca akan berkomentar begitu, di muks buku ini, Agatha menuliskan satu baba yang menjelaskan mengenai asal suatu gagasan yaitu berasal dari diri sendiri juga dari lingkungan sekitar. Maka, suatu kisah ditulis bukan sekedar khayalan yang tidak mungkin melainkan cukup realis untuk diterima akal yang berarti mungkin untuk bisa terjadi.
ini bukan sebuah kisah mustahil. Ini hanyalah sebuah kisah fantastis.
Membaca buku ini juga rasanya berbeda dari buku Agatha yang lain. Hanya bisa mengikuti, tidak mampu menebak atau menganalisis. Karena tidak tau apa yang bisa ditebak. Meski tetap ada kejutan di akhir, tetap saja terasa aneh. Karena tak ada fakta yang bisa mendukung bahwa mereka memang benar-benar jahat.

Selain itu, beberapa kali ada kesalahan penulisan. Saya tak punya masalah dengan typo huruf, disini juga ada beberapa. Yang mengganggu saya, penulisan tanda kutip. Kadang suatu narasi ditulis dengan kutip sedang bagian percakapan malah tidak diberi kutip.

Ya, banyak sekali yang saya tidak suka dengan buku ini. Tapi saya suka dengan krisis dunia ini. Penyampaian apa-apa yang sedang terjadi di dunia. Kesesuaian dengan sejarah (sepertinya saya ada bakat untuk menyukai his-fic). Adanya Vietnam Utara dan Selatan, sesuatu antara Arab - Israel, negara-negara Asia Tenggara yang sudah merdeka. Juga suatu isu yang mengatakan bahwa Adolf Hitler tidak meninggal di bunker itu, melainkan menyelamatkan diri dan mempunyai anak di Amerika Selatan. Tapi, bukankah kita juga pernah mendengar bahwa Hitler tinggal di Indonesia bukan?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Kota Topeng Angker - Yovita Siswati

Peter Pan - J. M. Barrie

Which Character Would You Choose?

The Litigators - John Grisham

Scene on Three #1